
H-1, Benarkah Pengumuman Tahap 1 PPPK Guru Honorer di Tunda (?) Ketua Komisi X, Kasihan Pak, pernyataan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Ketua Komisi X agar menunda informasi hasil seleksi PPPK Guru Honorer Tahap 1
Polemih hasil Seleksi Pengadaan Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap 1 memicu ragam konflik para guru honorer di seluruh Bumi Nusantara
Ketua Komisi X, Syaiful Huda, berharap dan meminta agar pengumuman seleksi tahap I yang dijadwalkan besok (24/9) ditunda dan memastikan adanya penambahan afirmasi bagi guru honorer yang sudah berumur (senior)
“Kami berharap dan meminta agar rencana pengumuman hasil seleksi PPPK Guru Honorer tahap I besok ditunda hingga ada kejelasan/kepastian besaran tambahan poin afirmasi bagi para guru honorer,” kata Huda dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim, sebagaimana keterangannya, Kamis (23/9).
Baca Juga: PENGUMUMAN: Syarat dan Ketentuan Pelaksanaan Seleksi Kompetensi 1 Guru ASN-PPPK 2021
Huda menambahkan, ujian seleksi tahap 1, memunculkan problematika guru diseluruh penjuru tanah air seperti ketidaksingkrongan hingga terjadi kesimpangsiuran standar prosedur terkait jadwal dan perlengkapan yang dikeluarkan oleh pelaksana pusat.
“Situasi dan kondisi seperti ini berdampak kepada para peserta, Karena tidak dapat mengikuti ujian seleksi PPPK dan perbedaan perlakuan kepada para peserta ujian akibat kebijakan yang tidak konsisten,” ujarnya.
Problematika kedua, kata Huda menambahkan tidak searah dari kisi-kisi Kemendikbud Ristek RI agar dipelajari guru honorer sebelum ikut seleksi dengan materi soal yang diujikan. Sehingga berembet pada persiapan teknis yang dilakukan guru honorer peserta seleksi PPPK 2021 seolah-olah tiada arti (tidak banyak berarti)
H-1, Benarkah Pengumuman Tahap 1 PPPK Guru Honorer di Tunda (?) Ketua Komisi X, Kasihan Pak
“Sarana latihan yang diberikan Pemerintah kepada para guru atau calon peserta PPPK sebelum mengikuti seleksi tahun ini, sangat melenceng jauh dari kisi-kisi yang dikeluarkan oleh Kemendikbud Ristek, sehingga mereka merasa kisi-kisi tersebut diluar materi yang pernah diberikan sehingga mubazir,” ungkapnya
Selain itu rasio tingkat kesulitan soal dengan jumlah soal 100, durasi waktu 120 menit, lanjut Huda, sangatlah jauh dari kata proporsional. Lebih-lebih untuk soal-soal pendekatan HOTS (High Order Thinking Skills) dimana membutuhkan waktu lebih dalam bernalar
“Bentuk, model dan soal yang diberikan belum bisa dipahami para peserta terutama peserta ujian dengan faktor usia guru honorer yang sudah tidak lagi muda, sehingga mereka sangat sulit menjawab dan menyelesaikan soal dengan baik,” tambahnya
Politikus PKB ini secara tegas menyatakan, beragam kesulitan tersebut membuat para guru honorer tahap 1 merasa pusing tujuh keliling. Akibatnya mereka pesimistis bisa lolos seleksi menjadi PPPK.
“Harapan kami, adanya gejolah kesulitan pada tes PPPK tahap ini, mari kita carikan solusi bersama, baik dari pihak Kemendikbud Ristek ataupun pihak terkait lainnya, agar bisa teratasi oleh para PPPK di seluruh Indonesia sebelum pengiriman hasil seleksi tersampaikan,” harapnya.